Yogyakarta


"Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu..
Masih seperti dulu,
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja.."



Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di pulau Jawa yang dibanjiri wisatawan karena keanekaragaman objek wisata dan kulinernya yang memiliki daya magis bagi setiap pengunjungnya. Bicara tentang Yogyakarta, selintas langsung terngiang tembang lawas Jogjakarta yang dibawakan oleh Kla Project. Entah mengapa ada daya gravitasi yang seolah menarik saya untuk datang kembali ke tempat ini, bagai rindu yang tak berkesudahan. Selain itu, lokasinya yang strategis pun dapat mudah ditempuh melalui kendaraan umum maupun kendaraan pribadi dengan harga yang variatif.

Ada banyak objek wisata dan kuliner yang dapat dikunjungi serta dinikmati di Jogja. Diantaranya, wisata candi, wisata alam, wisata pantai, olahraga dan petualangan, wisata kuliner, wisata belanja, wisata sejarah, taman dan agrowisata, wisata ziarah, wisata rohani, hingga belajar membatik dan kesenian lainnya. Beberapa diantara objek tersebut akan dibahas di sini.

Alun-alun kidul. Sama seperti alun-alun pada umumnya, alun-alun kidul terletak di tengah kota. Dari kabar yang beredar, alun-alun ini dianggap sebagai penyelaras atau penetral dari alun-alun utara yang bising.

Dulu, alun-alun kidul atau yang biasa disebut alkid ini tidak dibuka untuk umum apalagi untuk objek wisata yang mengandung sarat hiburan seperti saat ini, karena dulu digunakan untuk 
kegiatan kerajaan atau keraton seperti latihan balap kuda, latihan samurai dan lainnya. Umumnya, alkid mulai dipadati pengunjung pada sore hari menjelang maghrib. Para penjual mulai berdatangan menggelar dagangannya. Berbagai macam permainan pun tersedia disini, seperti mobil kayuh, odong-odong, sepeda runtut, dan lain-lain sehingga tempat ini cocok untuk dijadikan tujuan wisata keluarga pada malam hari karena menyediakan wahana yang asyik namun tetap aman dan mengandung unsur tradisional semi modern.

Selain itu, ada mitos yang beredar bahwa jika kita berhasil melewati pohon beringin kembar dengan mata tertutup maka pemintaan kita akan terkabul. Nah, makanya tak heran kalau banyak wisatawan asing maupun mancanegara yang berjalan pada malam hari dengan mata tertutup disekitaran pohon beringin itu. Dijamin gak serem deh bagi yang penakut, penasaran kan? Monggo dicoba..

Nah, selanjutnya adalah Malioboro. Siapa sih yang tidak tahu Malioboro? Nama tempat ini tentu sudah familiar di telinga anda. Bagi penggemar cinderamata, Malioborolah destinasinya di Jogja. Selain menjajakan beraneka macam cinderamata, pernak-pernik, kaos, peralatan rumah-tangga dan mainan anak-anak, tempat ini juga meyediakan warung makan lesehan yang dapat anda nikmati sambil mendengarkan musisi jalanan yang silih berganti.

Dulu, Malioboro hanyalah jalan sepi yang dilewati oleh masyarakat yang hendak pergi ke Keraton dan sekitarnya namun keberadaan kelompok Tionghoa menjadikannya sebagai pusat bisnis hingga berkembang pesat seperti saat ini. Untuk berkeliling di kawasan Malioboro, anda dapat menaiki delman, andong atau becak dengan harga yang terbilang murah. Belanja murah dan puas hanya di Malioboro.

Pergi berwisata namun tidak mengunjungi kuliner khasnya? Wah, rasanya kurang pas. Selain kaya akan objek wisata baik tradisional maupun modern, Jogja juga memiliki keanekaragaman kuliner yang tidak kalah dengan kota lainnya. Penasaran?


Kuliner Jogja
Objek kuliner yang pertama adalah House of Raminten. Tempat ini merupakan sebuah tempat makan bersemi resto cafe yang konsepnya mirip dengan angkringan hanya saja berbeda dalam cara penyajian dan penataan tempat.  

House of Raminten juga dapat dijadikan sebagai alternatif tongkrongan untuk semua kalangan karena suasananya yang rumahan tradisional jawa dan buka selama 24 jam. Kabarnya nih, pemilik tempat ini sama dengan pemilik Mirota Bakery dan Mirota Batik, beliau adalah bapak Hamzah yang memang salah satu pengusaha besar di Yogyakarta.
Ketika memasuki ruangan suasana kental tradisional Jawa pun sudah terasa. Di bagian depan terdapat ruang tunggu yang unik, ada berbagai macam bunga yang mirip dengan sesajen, ada kereta kuda, berbagai souvenir , dan cemilan khas Jawa khususnya Jogja. Kostum pelayannya juga cukup unik, yang perempuan mengenakan kemben dan bawahan kain, ya semacam kebaya kuno lah. sedangkan yang laki-laki mengenakan kemeja putih, bawahan kain dan celana panjang.

Soal harga? Anda tak perlu khawatir. Meskipun terkesan eksklusif namun harga makanan disini sangat merakyat. Seporsi makanan harganya tidak ada yang melebihi Rp15.000.00. Oiya, anda juga dapat mengunjungi cabang House of Raminten yang terletak di Jalan Kaliurang dengan nama The Waroeng of Raminten. Saran saja sih, kalau anda tidak ingin mengantri terlalu lama jangan datang di atas jam 7 malam atau anda akan masuk dalam waiting list yang cukup panjang tapi biarpun lama worth it kok.

Berikutnya adalah kedai susu modern bernama Kali Milk. Kali Milk adalah sebuah kedai yang menyajikan berbagai jenis susu. Kali Milk merupakan singkatan dari Kaliurang Milk. Lokasinya tersebar di beberapa tempat di Jogja, salah satunya di Kaliurang. Tempat ini memiliki interior dan menu yang unik sehingga banyak digunakan untuk family gathering, bertemu relasi bisnis, kencan atau sekadar nongkrong saja.

Kali Milk biasanya di padati pelanggan yang ingin "nyusu" antara sore hingga malam hari. Banyak pengunjung yang rela ngantri, tentunya karena rasa susu murni dan aneka menu lain yang bikin nagih. Selain susu murni, kedai ini juga menawarkan susu dengan beraneka macam rasa seperti stroberi, anggur, coklat, jagung, dan lain lain. Ada porsi medium dan porsi gajah untuk menu susu yang disediakan. Tidak hanya itu, kedai ini juga menyediakan menu lain seperti yoghurt, roti bakar dan aneka cemilan lainnya. Jadi, Kali Milk dapat dijadikan sebagai alternatif tongkrongan yang menyehatkan.
Ini dia, kuliner Jogja yang paling khas. Apalagi kalau bukan Angkringan. Belum afdol rasanya kalau ke jogja tapi belum mampir  ke angkringan. Ada begitu banyak angkringan yang terdapat di Jogja. Angkringan Lek Min adalah salah satu angkringan yang terbilang legendaris karena angkringan ini sudah ada sejak tahun 1950an dan merupakan pencetus hadirnya angkringan lain di kota Gudeg ini. Angkringan ini terletak di sekitaran stasiun tugu. Menu yang disajikan sama dengan angkringan lain yang di sekitarnya, yang membedakan adalah sejarahnya. Di kedai milik Lek Min ini, Anda dapat menikmati menu sego kucing, kopi joss, wedhang jahe, wedhang ronde dan lainnya dengan harga standar angkringan. Anda bisa duduk di tikar yang terhampar di sepanjang jalan yang panjangnya kira-kira 100 meter atau bisa juga duduk didepan gerobak panggul dibawah tenda. Suasana sekitar angkringan pun cukup asyik, ramai dan penuh canda tawa. Nah, suasana begini nih yang bikin jogja jadi punya daya magis, bisa buat orang ketagihan dan kangen sama suasananya. Oh iya, Saran aja nih, kalau mau nongkrong di sekitaran angkringan jangan lupa bawa banyak uang recehan ya karena anda akan bertemu banyak musisi keatif khas jogja.

Kuliner Jogja tidak melulu seputar nasi kucing dan gudeg, masih banyak menu lain yang tersedia jika di telusuri. Salah satunya nih, Iga Bakar Jakal yang terletak di Kaliurang.  Iga bakar Jakal tidak membuka cabang, jadi hanya berlokasi di Kaliurang saja. Tempatnya luas dan bersih, lokasinya pun terjangkau. Ada beberapa macam menu seperti Iga bakar sambal balado, 
Iga bakar single/double dengan pilihan beraneka macam saus, seperti saus blacan, balado, dan lainnya. Tempat ini tidak hanya menyediakan Iga bakar saja, ada menu lain yaitu aneka tumisan, steak, dan sup. Minumannya pun beraneka macam, dari aneka jus, teh, milkshake dan lain-lain. Harganya pun masih sesuai dengan kantong pelajar. Sistem pelayanannya pun tergolong cepat sehingga sangat cocok bagi anda yang sudah lapar dan tidak ingin menunggu terlalu lama.

Sekarang sudah terbukti kan kalau Jogja tidak hanya kaya akan sejarahnya saja namun juga kaya akan objek wisata serta kulinernya. Suasananya pun masih kental dengan unsur kebudayaan yang khas. Jadi, jika ingin berlibur melepas kepenatan, Jogja lah destinasinya. Anda akan disambut dengan keramahan alam serta masyarakatnya. Jogja memang istimewa~

Comments

Popular Posts