Analogi Burung

Ada seekor burung yang bernama Tinyi. Tinyi adalah burung mungil yang memiliki jiwa petualang tetapi belum bisa merealisasikannya dalam kehidupan secara sepenuhnya dalam artian belum utuh.

Kadang Tinyi berpikir

Mengapa Ia berbeda

Mengapa Ia tak dapat terbang bebas

Bebas menembus indahnya langit biru

Bebas seperti kawanan burung lain yang melintas dihadapannya

Kadang Ia ingin bebas seperti itu

Lalu Ia berpikir

Mungkin ini salah satu anugerah yang Tuhan beri kepadanya

Keluarga

Kebersamaan, kehangatan dan canda tawa didalamnya

Tetapi muncul pertanyaan dalam benaknya

Kawanan burung yang terbang bebas tadi juga memiliki keluarga

dan tentu mereka menikmati hal yang sama dengan tinyi

Lalu apa bedanya?

Tinyi terus merenung dan merenung,

dan akhirnya tinyi menarik kesimpulan bahwa “semua makhluk di dunia memang memiliki anugerah masing-masing termasuk dirinya dan sebagai makhluk yang berbudi dan berakal tinyi wajib bersyukur atas semua nikmat dan anugerah yang telah Tuhan berikan. Mungkin Tuhan sedang mendidik tinyi agar menjadi makhluk yang sabar dan bersyukur dan jelas itu untuk kebaikan tinyi juga nantinya. Jadi jangan pernah menyalahkan keadaan, semua sudah ada yang ngatur kok. Ora et Labora. Kebahagiaan itu selalu ada, sekecil apapun, syukuri itu.”